Senin, 09 September 2019

Menikmati Sunrise di atas Jembatan BAPER Bantarkawung

Jembatan-baper
Sunrise dari atas jembatan BAPER
Sunrise atau matahari terbit merupakan salah satu peristiwa alam yang banyak dinantikan orang. Hal tersebut lantaran sunrise identik dengan keindahan. Langit yang perlahan merona jingga, lalu matahari perlahan naik dengan ukuran yang nampak sangat besar, berwarna jingga dan tidak menyilaukan mata, ditambah dengan udara pagi yang masih sejuk. Siapa yang tidak suka? Beberapa orang bahkan rela bersusah-payah mendaki gunung hanya sekadar untuk menikmati keindahan sunrise dari atas ketinggian. Atau, beberapa orang yang lebih menyukai hawa pesisir akan berburu sunrise di tepi pantai.
Eiiits. Ternyata, keindahan sunrise tidak hanya dapat dinikmati dari atas gunung atau dari tepi pantai. Bagi anda yang tidak sanggup mendaki gunung atau kurang menyukai pantai, ada tempat alternatif untuk menikmati sunrise, yaitu jembatan. Ya, jembatan. Pernah terbayang?

Jembatan-baper
Penampakan jembatan BAPER

Jembatan BAPER merupakan salah satu jembatan yang menjadi titik untuk menikmati indahnya peristiwa terbitnya Sang Surya. Mendengar namanya, anda pasti bertanya, mengapa namanya BAPER? Apakah jembatan tersebut menjadi tempat bertemunya dua insan yang akhirnya saling mencintai dan berjodoh pula? Jawabannya adalah bukan. Jembatan BAPER merupakan jembatan yang menghubungkan Desa Bantarwaru dengan Desa Pengarasan di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes dan nama BAPER sendiri diambil dari akronim nama kedua desa tersebut –Bantarwaru- Pengarasan-.
Jembatan BAPER memang belum menjadi tempat wisata secara “resmi” dan mungkin sebagian besar dari anda baru tau namanya. Memang sebenarnya jembatan ini belum lama dibangun. Sebelumnya, lalu lintas antara Desa Bantarwaru dan Desa Pengarasan dapat diakses menggunakan perahu atau dengan memutar melalui desa lain, sehingga untuk memudahkan lalu lintas dibangunlah jembatan BAPER.

Desa-bantarwaru
Pantulan sunrise di titik pertemuan Sungai Cipamali-Sungai Cigunung

Jika anda ke Jembatan BAPER, anda tidak hanya akan disuguhi dengan keelokan sunrise.  Dari atas jembatan ini, anda akan disuguhi dengan pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Di bawah jembatan, anda akan melihat pertemuan dua sungai, yaitu Sungai Cipamali dan Sungai Cigunung. Titik pertemuan kedua sungai tersebut akan memantulkan cahaya sunrise dengan sangat indah, menciptakan suasana syahdu dan “romantis”. Selain itu, jika anda mengedarkan pandangan dari atas jembatan ini, anda akan melihat bukit-bukit nan hijau yang mengelilingi Desa Bantarwaru dan Desa Pengarasan, juga sawah dan ladang yang ada di sekeliling jembatan. Anda juga dapat melihat puluhan kerbau yang sedang di”angon” serta warga yang asyik mencuci pakaian jika mengedarkan pandangan ke bawah jembatan. Hmmm. Sangat khas pedesaan, bukan?

Jembatan-baper
Warga sekitar berkunjung ke jembatan BAPER di Minggu pagi

Bagi anda yang menyukai sunrise sekaligus hobi mencicipi makanan, datanglah ke jembatan BAPER pada hari Minggu. Setiap hari minggu biasanya banyak penjual makanan yang berjualan di tepi jembatan BAPER. Kuliner yang ditawarkan beragam, namun sebagian besar merupakan kuliner tradisional. Sebut saja cenil, gethuk, nasi jagung, nasi urap, cilok, mata roda, timus, roti bakar hingga crepes dapat anda temui di sana. Jembatan BAPER menjadi sangat ramai di hari minggu karena banyak warga yang berkunjung, baik hanya sekadar olahraga dan menikmati sunrise atau sekaligus berburu jajanan. Bagi anda yang ingin menikmati semuanya, saya sarankan untuk datang ke jembatan ini pagi-pagi sekali. 
Bagaimana? Tertarik untuk menikmati sunrise di jembatan BAPER bersama orang terkasih, mungkin? 
Ada tambahan dari saya. Mungkin beberapa dari anda belum juga paham di mana kiranya Jembatan BAPER berada. Di paragraf sebelumnya sudah saya sebutkan kalau jembatan ini terletak di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. Untuk sampai di kecamatan ini, anda dapat mengaksesnya melalui Kecamatan Bumiayu dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 40 menit. Jika anda sudah sampai Kecamatan Bumiayu, anda dapat bertanya kepada penduduk sekitar atau lebih mudah jika bertanya kepada Google maps, hehe. Selamat bertualang.

Referensi: 
Pengalaman Pribadi Penulis.



Lokasi: Purwokerto, Banyumas, Central Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar